Setiap manusia yang hidup dan mendiami suatu daerah pasti  memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Kecuali terjadi pendoktrinan maupun penindasan pihak berkuasa dengan alasan individualis. Sebelum usainya perang  dunia hampir keseluruhan negara yang ada saat ini adalah jajahan dari Inggris, Portugis, Amerika dan beberapa negara adi daya lainnya seperti Jepang.

Indonesia sendiri dulunya adalah daerah jajahan bangsa-bangsa eropa seperti Inggris dan  Belanda,  satu lagi negara Asia yaitu Jepang. Selama 300 tahun lebih kolonialis Company Belanda mengeruk SDA dan SDM Nusantara. Mereka juga meninggalkan kebobrokan moral pada generasi bangsa hal itu adalah kasus korupsi pejabat kongsi dagang VOC. Selain itu sistem perdagangan yang sangat merugikan ini berhasil menjelajah dan menemukan hasil alam yang tersembunyi milik Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya para petinggi negara yang melakukan pelanggaran hukum sehingga menyensarakan rakyat serta SDA kita yang dikuasai bangsa asing.

Dalam proses memerdekakan Archipelago dari kolonialisme dan imperialisme banyak kalangan yang merenggut harta benda bahkan  nyawa. Tak terhitung lagi tetesan keringat dan kucuran darah mereka yang menjadi tonggak awal semangat juang patriotisme. Para petinggi daerah yang masih primitif sulit menumbuhkan rasa kebhenekaan, sehingga perjuangan yang digagas para pemuda sulit diterima.

drama kemerdekaan, Santri Al Anwar 02

Namun para tokoh masyarakat, khususnya petinggi agama menjadi komponen vital awal teciptanya persatuan di seluruh Nusantara, dengan rasa senasip sepenanggungan mereka menghimpun para pejuang dan pemuda untuk bersama mengangkat tombak menumpas penjajahan. Sayap-sayap serdadu mulai dikepakkan dan mengusir satu-persatu penjajah.

Golongan mudalah yang kebanyakan menyumbangkan tenaga serta gagasan untuk menuju kemerdekaan. Sejak peristiwa 28 Oktober hingga 17 Agustus lekat hubungannya dengan pemuda. Sebagian dari para pemuda adalah seorang ahli ilmi asuhan K.H. Hasyim As’ari yang telah menghabisi Jendral W.S. Mallaby di Surabaya.

Seperti yang disampaikan Agus Rofiqmahdi pada malam peringatan kemerdekaan semalam. Beliau menyampaikan kemerdekaan Indonesia tidak lekan dari perjuangan para pelopor muda khususnya para santri,salah satunya peristiwa penculikan Ir. Soekarno ke Rengkasdengkok,  para pemuda melakukanya untuk menjaga keyakinan Bung Karno dari hasutan pemerintah Jepang yang menjanjikan kemerdekaan.

“Pada proses perjuangan Indonesia para pemuda banyak terlibat. Tak hanya pemuda muslim saja, pemuda dengan agama lain pun bersatu padu berjuang untuk negeri.” tutur beliau .

Seorang santri harus berusaha berkontribusi bagi bangsanya, walau sekadar menjaga persatuan antara suku dan golongan. Dari keberagaman Indonesia yang mencakup ribuan suku dan adat istiadat pemuda harus menciptakan persatuan diatas perbedaan, sehingga tercipta ideologi serta pemersatu bangsa yang kuat.

Selain itu kemerdekaan Indonesia dapat diterima dunia dengan syarat De Facto dan De Jure (pengakuan dari negara lain).Negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir dan Palestina. Jadi, Palestina adalah negara yang berjasa bagi Indonesia.

“Indonesia adalah negara yang berhutang budi pada Palestina. Karena, pada awal pengakuan kemerdekaan, Palestina telah mengakui kemerdekaan Indonesia” Jelas gus Ofi.

73 tahun yang lalu Palestina menjadi saksi kemerdekaan Indonesia, namun saat ini negara Al Quds ini sedang mengalami gejolak. Setiap hari genjatan senjata terjadi diantara beberapa kubu. Anak-anak tidak mendapatkan masa kecil yang bahagia, mereka kehilangan rumah, keluarga, dan masa kecil yang bahagia. Semoga kedepanya Palestina dapat menerima balas budi dengan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara di dunia.

Indonesia adalah negara netral yang menganut politik campuran, sehingga dalam menjalankan roda pemerintahannya selalu mengutamakan kepentingan bersama. Begitu juga yang termaktup dalam Pembukaan UUD 1945, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,…”

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita. Dari santri untuk NKRI, Dirgahayu Republik Indonesdia yang ke-73 tahun.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *