Sebagai seorang santri yang sedang berjuang menghilangkan kebodohan diri, kita wajib menanamkan kesabaran dalam hati. Sabar bukan berarti hanya diam saja, berdoa dan menjalankan ujian secara ikhlas juga termasuk sabar.
Jumat, 5 Oktober 2018, di Al Anwar 02 masih berlangsung kekeringan. Pasokan air dari sumur-sumur Al Anwar harus dialokasikan untuk dua penduduk pondok, yaitu di Al Anwar pusat dan Al Anwar 02. Kebutuhan air semakin diminimalisir, bahkan untuk berwudhlu santri harus berjuang mencari kran yang menyala.
Kekeringan tahun ini memang yang terparah setelah beberapa tahun terakhir. Berbagai upaya telah dilaksanakan, termasuk penggalian sumur baru. Kekeringan ini hampir melanda seluruh kawasan Sarang, tak terkecuali warga Sarang.
Seorang santri asal Jenu, Tuban mengungkapkan, situasi seperti ini baru pertama kalinya dialami setelah sebelumnya juga menimba ilmu di pondok pesantren di Jawa Timur. Jumlah air sangat minim untuk memenuhi kebutuhan santri.
“Saya berharab kekeringan panjang ini segera berakhir. Setiap hari saya selalu berdoa supaya hujan turun, sehingga pasokan air dapat kembali normal dan aktivitas santri berjalan dengan mudah seperti biasa.” tuturnya.
Sebagai seorang hamba yang setiap saat selalu membutuhkan Rabbnya, doa dan harapan selalu dipanjatkan. Setiap sore pun dilantunkan pujian-pujian untuk meminta hujan. Adapun pujian itu termaktup dalam ” صفوة الا فكا ر “sebagai berikut :
بسم الله الر حمن الر حيم
اللهم السقنا غيثا مغيثا ولا تجعلنا من القا نطين
إلهي يا كر يم انز ل علينا ما ء من السما ء مطرا مد رارا
اللهم اغفر لنا ولوا الدينا ولمشا يخنا ولخميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات
Semoga di hari Jumat ini doa kita semua dikabulkan oleh Allah Swt. Dan kita selalu mendapat curahan ni’matnya,serta kesabaran selalu mengiringi langkah thalbul ‘ilmi seluruh santri Amiiin.