Sarang- Atmosfer bumi telah berselimut takbir sejak kemarin Maghrib, umat islam di Indonesia dan dunia hari ini telah melaksanakan ibadah sunnah muakkad yaitu sholat Idul Adha. Hari ini 22 Agustus 2018 seluruh santri Al Anwar 02 melaksanakan sholat berjamaah di halaman MTs Al Anwar.
Selain itu hari ini adalah puncak pelaksanaan haji bagi seluruh jamaah haji dari penjuru dunia. Pada hari ini para jemaah berada di Mina untuk bermalam dan melempar jumroh.
Antusias santri dalam menghidupkan lailatul ‘idul adha memang luar biasa, sejak malam Rabu saat takbir akbar dilaksanakan hingga menjelang sholat jamaah semangat santri semakin berkobar dan takbir tak habis-habisnya dilantunkan. Imam sholat kali ini adalah K.H. Zakki Mubarok, menantu K.H Abdullah Ubab sekaligus kepala Madrasah Aliyah Al Anwar.
Dalam khutbahnya, Gus Zakki menceritakan kembali peristiwa bersejarah dan menginspirasi. Bukti ketaatan seorang hamba pada Rabbnya, nabiyullah yang besar cobaanya dan kuat imannya. Kemudian menjadi leluhur khotamil ambiya’ Muhammad Saw.
“Hari raya Idul Adha mengingatkan kita pada ketaatan nabi Ismail dan ayahnya, dimana ujian yang diberikan Allah mengharuskan ia merenggut nyawa. Dari kisah ini seharusnya kita melakukan tindakan yang sama, yaitu melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas dan penuh rasa taat,” tutur beliau.
Dalam suatu riwayat juga dijelaskan, ibunda nabi Ismail didatangi syaithon dan berseru, bahwasanya nabi Ibrahim telah membawa belati dan kapak. Tujuannya untuk menyembelih putra sematawayangnya . Namun ibunda nabi Ismail menjawab dengan keyakinan penuh, “Bila itu perintah Allah, apalagi putraku, penyembelihanku pun wajib dilaksanakan.”
Kemudian beliau juga menambahkan, tak hanya sang ibunda yang didatangi syaithon. Nabi Ismail pun didatanginya, namun iman dan ketaqwaan nabi Ismail yang terpupuk dalam jiwa menjadi benteng hasutan syaithon.
“Pada saat dihasut syaithon, nabi Ismail melemparkan batu sehingga mengenai satu matanya. Kemudian peristiwa ini diabadikan dalam rukun Haji yaitu lempar jumroh,” jelas Gus Zaki.
Kemudian nabi Ismail meneguhkan hati dan mulai berbaring diatas batu, kemudian meminta sang ayah untuk menghadapkan wajahnya kebawah. Supaya saat menyembelih, nabi Ibrahim tidak muncul rasa iba pada putranya kemudian tidak melaksanakan perintah Allah.
“Pada saat belati siap dihunus untuk memisahkan kepala dan badan nabi Ismail, Allah mengutus malaikat Jibril membawa Al Ghonam dari surga sebagai ganti penyembelihan Ismail. Sejak saat itulah lahir hari raya Idul Adha.” Pungkas beliau pada akhir kutbah pagi ini.
Setelah kutbah diakhiri ada kegiatan unik yang belum dilaksanakan sebelumnya, yaitu ifthor bersama (sarapan,red). Seluruh santri mendapat jatah nampanan, 1 nampanya beranggotakan 7 santri. Karena makan setelah sholat Idul Adha termasuk kesunahan, selain itu sarapan bersama juga menunjukan jiwa santri yang rukun dan solid.
Acara dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban di halaman MA, Seluruh santri dapat menyaksikan praktik penyembelihan hewan qurban yang benar. Seperti tradisi yang sudah melekat dimasyarakat di pagi menjelang siang ini para santri dapat melaksanakan bakaran bersama.
Semoga pada hari ini keluarga kita, guru-guru kita, serta saudara kita umat islam seluruh dunia selalu diberi kesehatan dan dilancarkan ibadah hajinya. Serta menjadi Haji yang mambrur, kembali ke tanah air dengan sehat dan kita dapat menyusul memenuhi panggilan Allah mengunjungi Baitullah. Amiiin.