MANUSIA DIHIJRAHKAN KE BUMI, SALAH ADAM A.S ATAU SYAITHAN?
Galaksi Bimasakti adalah satu dari milyaran tempat kehidupan di dunia. Salah satu planet di galaksi ini adalah Bumi. Planet dengan sejuta kehidupan manusi, hewan, tumbuhan, serta organisme lain ini diciptakan Allah dengan sesempurna mungkin sehingga penghuninya bisa hidup serta berkembang biyak. Namun sebenarnya untuk apa Allah menciptakan bumi?
Dalam Al Quran dijelaskan:
مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ
“Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri” (QS. Al-Kahfi: 51)
Jadi, hanya Allah yang tau apa tujuan penciptaan bumi, mauun langit beserta isinya. Dalam Surah lain dijelaskan juga:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
“Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy.” (QS. Al-A’raf: 54).
Namun pada dasarnya seluruh makhluk diciptakan untuk bertaqwa pada Allah semata. Mematuhi seluruh perintah serta larangannya. Adapun mereka yang melanggar atau membangkang akan di azab dengan setimpal. Keterangan ini dapat kita buktikan dengan kisah nabiyullah Adam A.S. dan Syaithan yang membangkang.
Nabi Adam A.S (Lahir Tanpa Orangtua)
Beliau dijuluki Abul Basyar (bapaknya para manusia) karena merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah. Beliau dilahirkan tanpa ayah maupun ibu. Kelahiran sendiri dibagi menjadi empat. melalui ayah dan ibu sama halnya manusia biasa, melalui ibu seperti nabi Isa a.s, melalui ayah yaitu Siti Hawa istri, dan tanpa melalui keduanya. Nabi Adam A.S. termasuk yang terakhir.
Melihat hewan- hewan saling berpasangan di surga, nabi Adam A.S. merasa kesepihan. Beliaupun meminta kepada Allah agar diberi seorang teman. Ketika sedang tidur pulas nabipun terbangun karena disampingnya ada seorang mahkluk seperti dirinya namun berbeda. Itulah Siti Hawa yang telah Allah ciptakan dari tulang rusuknya. Hawa dilahirkan tanpa ada seorang ibu melainkan seorang ayah tak lain adalah nabi Adam A.S.
Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim. (Q.S. Al-Baqarah [2]:35) | وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَ وَل تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ |
Sekian lama mereka mendiami surga sang iblis tidak tinggal diam. Iblis mencari segala macam cara agar dapat memusnakan mereka. Akhirnya dirayunya Siti Hawa agar mau memakan buah kuldi. Siti Hawa terkena bujukan itu dan memohon kepada suaminya agar mau mengambilkan buah kuldi. Karena melihat sang istri yang begitu menginginkan buah kuldi timbul rasa tidak tega pada diri nabi Adam A.S. Akhirnya nabi Adam A.S. menuruti permintaan istrinya. Padahal Allah telah melarang keras agar tidak mendekati pohon itu apalagi memakannya.
Karena insiden itulah nabi Adam A.S. dan Siti Hawa diturunkan Allah ke bumi yang nantinya di tempat tersebut menjadi tempat para anak cucu nabi Adam a.s. dengan ibu Hawa. Sekian lama mereka berpisah dengan usaha, do’a dan izin Allah bertemulah mereka disuatu tempat yang bernama Jbbal Rahmah. Tepatnya di tepi Arafah di bagian timur luar kota Makkah. Di sana dibangun sebuah tugu yang tingginya 70 m. Masarakat percaya ditugu itulah keduanya menappakan kaki saat pertama kali bertemu. Nabi Adam A.S. dan Siti Hawa menjalani kehidupan di bumi, hanya berdua. Waktu terus berjalan maka lahirlah anak cucu mereka hingga saat ini.
Nabi Adam A.S memiliki keistimewaan lebih dari para mahkluk yang berada di surga tak lain karena Ilmu. Adam A.S. mengetahui apa-apa yang tidak diketahui para malaikat dan jin. Karena itu semua mahklluk diperintahkan Allah agar bersujud kepada Nabi Adam A.S. Namun dari sini awal mula adanya pembangkangan. Syaithan menolak perintah tersebut. Dia sombong penciptaanya dari apis edangkan sang nabi dari tanah liat. Akibat pembangkangan itulah ia terusir dari sugra dengan cara yang tidak terhormat.
Kita mungkin tidak akan menduga, seseorang yang kita anggap sangat baik bisa berubah drastis dalam waktu singkat. Sama halnya dengan kisah ini. Dulunya syaithan adalah mahkluk yang sangat patuh kepada Allah SWT namun karena perbuatannya itu mampu mengubah dirinya secara signifikan. Sifat sombong telah menjerumuskannya pada pengingkaran perintah Allah.
Jika ada yang beranggapan manusia diturunkan di bumi karena kelalaian nabi Adam A.S. menuruti ibu Hawa untuk memakan buah kuldi itu salah besar. Allahlah dalang dibalik semua ini yang telah menyusun sekenarionya. Begitupun dengan nabi Muhammad SAW sang kekasih Allah, dunia dan segala macam isinya diciptakan Allah tak lain karena sang kekasih. Andaikan nabi Muhammad tidak diciptakan sudah pasti dunia dan isinya tidak akan pernah ada.