SANTRI PASAN BERCERITA
SARANG- Dalam suatu Yayasan Pondok Pesantren saat bulan Ramadhan tiba berbagai program diterapkan pada santrinya. Karena bulan Ramadhan bertepatan dengan akhir tahun ajaran tak jarang di berbagai pesantren terdapat santri istimewah yang hanya nyantri saat bulan suci Ramadhan saja.
Ada yang menyebutnya santri pasan, santri pasar, dan berbagai sebutan lain. Para santri pasan ini menyimpan berbagai cerita unik, karena mayoritas dari mereka baru pertama kali nyantri. Salah satu cerita unik dialami oleh santri putri asal Blora yang enggan disebutkan namanya.
Ramadhan kali ini sungguh berbeda bagi santri tingkat MTs ini, hari-harinya di pondok dilalui tanpa didampingi kedua orang tua yang selalu memanjanya. Saat pasan hari-harinya dilalui dengan kegiatan rutinan pondok yang amat padat dan penuh perjuangan.
“Saat hari kedua disini saya merasa sangat tidak betah. Waktu itu saya ada di mushala mengikuti tadarus Al Qur’an setelah jama’ah subuh. Teman-teman saya sempat bertanya pada saya, namun saya hanya diam dan tetap pada suasana hati yang buruk. Namun saat ada satu teman yang bertanya lagi, saya sudah merasa jengkel. Saya tidak tau harus apa jadi saya nangis aja, sampai akhirnya banyak orang mengerumuni saya,” jelasnya sambil tersenyum malu.
Selain santri asal Blora beberapa santri putra berikut ini juga mempunyai kesan unik. Seorang santri lulusan MTs NU 20 Kangkung, Alfian Nisfi Kurnia menjadikan ma’had Al Anwar 02 sebagi tujuan thalabul ilmi.
“Sebenarnya disuruh abah di pondok saya untuk merujuk pondok Al Anwar 02 sebagai panutan untuk pondok saya. Selama pasan di sini saya juga banyak mendapatkan ilmu dan teman baru,” tutur Alfian.
Tak sekedar santri dari daerah Sarang dan sekitarnya, santri pasan asal Cilacap turut mewarnai Ramadhannya di Al Anwar 02. Santri lulusan MTs Sikampuh, Cilacap Muhammad Khoirul Anam menceritakan perjalanan nyantrinya di Al Anwar.
“Sebelumnya akan dipondokkan di Jawa Timur, tapi ada seorang kiyai di daerah saya yang merekomendasikan PP. Al Anwar 02. Akhirnya saya ke sini Senin 15 Maret 2018,” ungkap Anam.
Untuk kedepannya Anam akan melanjutkan pendidikannya di MA Al Anwar. Ramadhannya kali ini juga terkesan lebih menyenangkan karena teman baru yang lebih seru, serta suasana pesantren yang sesuai harapan awal dari Anam.
Dari beberapa kisah mereka masih banyak cerita dari santri lama yang melalui Ramadahan di pondok. Nantikan cerita-cerita unik lainnya dari santri baru pada edisi berikutnya “Santri Pasan Bercerita”. Salam redaksi!